Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan. Buah paling manis dari berani bermimpi adalah kejadian-kejadian menakjubkan dalam perjalanan menggapainya (Maryamah Karpov, Andrea Hirata, hal 433)



Sunday, February 6, 2011

Segala Sesuatu ada Hikmahnya

Dari Renungan "Lika-Liku Hidup adalah Anugerah Terselubung", oleh Tim Cahaya Maitri:

Di sebuah kepulauan tropis yg hangat, hiduplah seorang Raja yg dibantu seorang Perdana Menteri yg sangat optimis. Perdana Menteri ini juga sangat berpikiran positif sehingga seringkali Raja merasa jengkel karena selalu saja ia mampu menemukan sisi positif dari setiap keadaan.

Pada suatu hari, Raja & Perdana Menteri sedang melakukan perjalanan melintasi hutan lebat. Di tengah perjalanan, Sang Raja beristirahat sambil membelah buah kelapa sebagai pelepas dahaga. Ketika sedang enak-enaknya makan buah kelapa, tanpa sengaja Sang Raja menggigit batok kelapa yg keras itu sehingga giginya terlepas. Ia menjerit kesakitan lalu menyampaikan kesialannya pada Perdana Menteri.

Mendengar keluhan Sang Raja, Perdana Menteri ini malah tersenyum sambil berteriak, "Wow, itu bagus!" "Hah! Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Sang Raja keheranan. "Ya, karena itu adalah pertanda keberuntungan untuk Baginda." Mendengar jawaban ini, Sang Raja menjadi sangat marah. Bagaimana mungkin seorang Perdana Menteri malah menganggap lucu penderitaan seorang rajanya? "Baginda, mohon dengarkan saya," desak Perdana Menteri. "Di balik setiap kejadian yg tidak mengenakkan, selalu terdapat sisi baik yg tidak kita lihat." "Cukup! Ini sudah keterlaluan!" Kini Sang Raja menjadi murka. Ia lalu menangkap dan mengikat Perdana Menteri, lalu dimasukkan ke dalam sumur kering. Sang Raja akan menjemputnya nanti sepulang dari perjalanannya. Sang Rajapun melanjutkan perjalanannya.

Setelah berjalan cukup jauh, Sang Raja dihadang oleh sekelompok suku liar yg sedang mencari orang untuk dikurbankan pada dewa Gunung Api. Begitu suku liar ini mengetahui bahwa yg ditangkap adalah seorang raja, mereka sangat senang dan membawanya ke pemimpin upacara. Lalu suku liar ini mempersiapkan sesajian dan merias Raja ini dengan pakaian kurban yg indah. Ketika hendak dikurbankan dan algojo siap memenggal leher Sang Raja, sang pemimpin suku berteriak menghentikan semuanya. Ia melihat ternyata ada satu gigi Sang Raja yg telah tanggal.

"Kami tidak bisa menggunakan engkau sebagai kurban karena dewa Gunung Api hanya berkenan menerima kurban yg tubuhnya lengkap. Kamu boleh pergi sekarang!" Sang Raja merasa sangat bersyukur. Ia pun lari cepat-cepat meninggalkan suku liar itu. Tiba-tiba ia teringat apa yg dikatakan oleh Perdana Menterinya, bahwa memang benar-benar ada sisi keberuntungan dari sesuatu yg dianggapnya sebagai kesialan. Bergegas Sang Raja pulang. Di perjalanan pulang, ia menjenguk Perdana Menteri yg masih tertinggal dalam sumur kering. Ketika melongok ke dalam sumur, Sang Raja melihat Perdana Menterinya masih terikat rapat dan sedang tersenyum gembira. "Wow! Perdana Menteri ini benar-benar seorang yg berpikiran positif!"

Sang Raja menolong Perdana Menteri itu keluar dari sumur dan meminta maaf atas segala apa yg dilakukan padanya. "Aku minta maaf telah melemparkanmu ke dalam sana," kata Sang Raja sambil memegang bahu Perdana Menterinya.

Kemudian Sang Raja menceritakan apa yg dialaminya. "Aku ditangkap oleh suku liar di sana yg bermaksud mengurbankanku pada dewa Gunung Api. Tapi mereka melihat ada sebuah gigiku yg lepas lalu mereka melepaskanku. Bukankah ini suatu keajaiban?! Sewaktu kau mengatakan hal itu, aku sangat tidak percaya, malah membuangmu ke dalam sumur itu! Maukah kau memaafkanku?" "Ah, Baginda tak perlu meminta maaf," jawab Perdana Menteri sambil tersenyum. "Bukankah itu juga adalah sebuah keberuntungan dan berkah bagi hamba karena Baginda telah melempar hamba ke dalam sumur?" "Hah? Sekarang berkah apa yg bisa kau tarik dari kejadianmu itu?" tanya Sang Raja terheran-heran. "Begini, Baginda," jawab Perdana Menteri, "Seandainya saja hamba tadi pergi bersama Baginda, maka suku liar itu akan menggunakan hamba sebagai kurban untuk dewa Gunung Api!"

Di balik setiap lika-liku kehidupan yg dijalani, selalu ada anugerah yg terselubung di baliknya. Segala sesuatu ada hikmahnya. Tinggal kita bersabar & berkemampuan melihatnya. Gong Xi Fa Chai, wan shi ru yi!

No comments:

Post a Comment