Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan. Buah paling manis dari berani bermimpi adalah kejadian-kejadian menakjubkan dalam perjalanan menggapainya (Maryamah Karpov, Andrea Hirata, hal 433)



Showing posts with label Books. Show all posts
Showing posts with label Books. Show all posts

Tuesday, November 23, 2010

Perfect Match

Perfect Match-nya Jodi Picoult adalah sebuah novel tentang seorang ibu yang keluar dari jalur hukum untuk menghukum orang yang dipikirnya telah melukai putranya. Tulisan di cover "Apa arti dari menjadi seorang ibu yang baik? Sejauh apa engkau akan bertindak dalam nama cinta dan keadilan?"
>
Kalimat-kalimat di dalam novel ini melukiskan dengan dalam perasaan seorang ibu yang mengetahui putranya telah dilukai secara seksual dan bagaimana semuanya mengubah dirinya dari seorang jaksa logis yang efisien menjadi seorang ibu pelindung. Dan ketika dia mengetahui dirinya sendiri telah melakukan sesuatu yang sangat salah, maka segera dia sadar kalau satu-satunya cara untuk membuatnya menjadi benar adalah melakukan sesuatu yang benar.

Orangtua akan melakukan apapun demi anak-anaknya. Sering kita dengar "Tidak apa-apa aku diperlakukan buruk, tapi jangan coba-coba terhadap anakku!", "Aku bisa menerimanya tapi aku takkan membiarkan anakku menderita karenanya!", "Jangan pernah berpikir untuk dapat menyentuh anakku!"

Orangtua, apalagi seorang ibu dapat menjadi sangat ganas ketika melindungi anaknya! Pertanyaannya adalah sejauh mana engkau bertindak dalam nama cinta & keadilan? Back to you, mommies!

Monday, November 22, 2010

I Know This Much is True

“Aku bukanlah pria yang pintar, tapi suatu hari, akhirnya, aku berhasil keluar dari kegelapan hutanku, masa lalu keluargaku dan negaraku, dengan memegang kebenaran ini di tanganku: bahwa cinta tumbuh dari pengampunan; bahwa anjing kampung bisa menjadi anjing yang baik; bahwa bukti adanya Tuhan ada dalam keseluruhan segala sesuatu. Setidaknya inilah yang berhasil kuketahui. Aku tahu inilah yang sebenarnya." (Sang Penebus/I Know This Much is True, Wally Lamb, hal. 951).


Akhirnya aku selesai membaca novel kategori #1 New York Times Bestseller setebal 951 halaman ini saat libur Lebaran 2009, dengan posisi two thumbs up, memang layak sekali jadi Best Novel of the Year (versi Friend of the Library USA). Kemampuan Wally Lamb, sang pengarang, membawa pembaca hanyut dalam beban yang diemban si tokoh utama, Dominick Birdsey yang harus menjaga saudara kembarnya, Thomas Birdsey yang menderita skizofernia, yang merasa menjadi utusan Tuhan sehingga dia memutilasi sendiri salah satu tangannya dalam kesadaran penuh di sebuah perpustakaan, demi misi mulianya untuk menghentikan semua perang di dunia. Pengolahan dan penggambaran karakter setiap tokoh dalam cerita dibuat begitu kuat sehingga pembaca seakan-akan sedang menyaksikan (dan bukannya membaca) kisah itu di depan mata. Yang hebatnya, kemampuan deskripsi psikologis yang begitu mengalir sehingga membuat pembaca seolah-olah menjadi bagian dari kegilaan itu sendiri.

Kehebatan Wally Lamb bercerita dibuktikan lebih nyata saat tiba di halaman 563, di mana tokoh Dominick mulai membaca manuskrip yang ditulis almarhum kakeknya, Domenico Onofrio Tempesta, yang membuat kita membaca 2 cerita dalam 1 novel… dua cerita yang merupakan satu kesatuan, yang membawa kita ke dua dunia yang berbeda namun terasa satu. Sungguh jenius! Alur cerita yang tidak monoton, dimainkan dengan sangat cemerlang oleh Wally.

Bila kita mengikuti cerita ini dengan seksama, kita akan dibawa ke tingkat kelelahan tertinggi yang bisa dialami manusia dan kemudian dengan begitu elegant-nya kita diarahkan ke titik kesimpulan cerita ini, yakni PENGAMPUNAN, FORGIVING. BORN AGAIN. BE A BETTER ONE. This novel is highly recommended to be read!!

My Sister's Keeper

Selama ini daftar penulis/novelis terfavoritku masih hanya 2, yaitu Sidney Sheldon dan Dewi Lestari. Nampaknya aku harus menambahkan Jodi Picoult dalam daftar ini.

Setelah membaca 2 bukunya, "The Perfect Match" dan "The Tenth Circle", aku sudah bertekad untuk mengoleksi novel-novel karangannya. Seminggu lalu sahabatku menghadiahkan "My Sister's Keeper"/Penyelamat Kakakku, novel yang ditulis Jodi 6 tahun lalu dan telah difilmkan. Novel yang satu ini sukses membuat cadangan air mataku berkurang.

"Jika kau menggunakan cara yang salah secara moral untuk menyelamatkan hidup anakmu, apakah itu menjadikanmu ibu yang buruk?" Pertanyaan inilah yang tercantum di cover dan 'usaha' menjawabnya dijabarkan dengan begitu bagus oleh Jodi, disajikan dalam kalimat-kalimat, kadang berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan membuat kita to really look deep inside.

Check this out:
- Aku belajar dari putriku sendiri bahwa kau tidak perlu dalam keadaan terjaga untuk bisa menangis (hal 48).
- Kubilang padamu untuk duduk di bagian kiri bus, jadi saat bus menjauh, kau masih bisa menoleh ke belakang dan melihatku di sana, menunggumu. Kau cari kursi yang sama di Surga. Di sana kau bisa melihatku, yang sedang melihatmu (hal 345).
- Tidak butuh waktu seumur hidup untuk menyadari bahwa apa yang sepatutnya kita miliki, jarang bisa kita peroleh (hal 409).
- Bagaimana seseorang bisa berpikir jika dia tidak bisa menyelamatkan, dia jadinya harus menghancurkan? Dan apakah kau menyalahkannya atau apakah kau menyalahkan orang-orang yang seharusnya memberitahu dia hal yang sebaliknya? (hal 416).
- Tapi tak ada orang lain yang lebih kuinginkan selain bersamamu untuk tersesat bersama (hal 438).
- Saat kau tak tahu ke mana arah yang kau tuju, kau menemukan tempat-tempat yang tak terpikir oleh orang lain untuk dijelajahi (hal 439).
- Kadang-kadang untuk memperoleh sesuatu yang paling kau inginkan, kau harus melakukan sesuatu yang paling tidak ingin kau lakukan (hal 456).
- Menjadi ibu sama sekali berbeda. Kau ingin anakmu memiliki lebih daripada apa yang kau miliki. Kau ingin kembangkan roket di bawah tubuhnya dan memandanginya terbang. Jauh lebih besar daripada yang dapat diungkapkan dengan kata-kata. Dan semua itu muat tertampung di sini (hati) (hal 497).
- Namun dalam hidupku, dalam gedung yang terbakar itu, salah satu anakku ada di sana dan satu-satunya kesempatan menyelamatkannya adalah dengan mengirim masuk anakku yang lain karena dia satu-satunya orang yang tahu jalan ke sana (hal 499).
- Moral lebih penting daripada etika dan cinta lebih penting daripada hukum (hal 503).
- Seharusnya dukacita punya masa kadaluwarsa (hal 519).
- Babak dalam kehidupan adalah gelombang pasang, mulanya gelombang itu tampak tak membuat perbedaan sama sekali, kemudian suatu hari kau memandang ke bawah dan melihat seberapa besar kikisan kepedihan yang ditimbulkannya (hal 521).

Tidak bisa dipungkiri selain kedalaman kalimatnya (namun tak membuat ngantuk), Jodi Picoult juga memiliki selera humor & kreatifitas yang tinggi. Tokoh Campbell Alexander, pengacara dari Anna, yang memiliki anjing penuntun bernama Judge, sering ditanyai orang mengapa dia menggunakan anjing penuntun padahal dia tidak buta. Jawaban Campbell yang ngawur menyamarkan kenyataan pahit yang sebenarnya:

- "Aku memiliki paru-paru besi dan anjing itu menjagaku agar tidak terlalu dekat dengan benda-benda bermagnet."
- "Aku kena SARS. Dia menghitung jumlah orang yang kutulari."
- "Detak jantungku tidak teratur dan dia bersertifikasi melakukan CPR."
- "Aku pengacara. Dia mengejar ambulans untuk mendapatkan klien buatku."

Anyway, this novel is highly recommended!

The Alchemist


Tiap orang punya impian namun tak semua punya 'nyali' untuk benar-benar fokus ke impiannya, chase & make dreams come true. Paulo Coelho, penulis kelahiran Brazil dengan latar belakang kehidupan pribadi yang kurang menyenangkan, menuliskan dengan indah dalam "The Alchemist". "Sebelum mimpi bisa terwujud, Jiwa Dunia menguji segala sesuatu yang telah kita pelajari sepanjang jalan. Bukan karena dia jahat, melainkan agar selain mewujudkan impian kita, kita juga menguasai pelajaran yang kita peroleh dalam proses mewujudkan impian itu. Dan di titik inilah kebanyakan orang biasanya menyerah. Di titik inilah orang biasanya mati kehausan padahal dia sudah melihat pohon kurma di kejauhan... Saat yang paling gelap di malam hari adalah saat menjelang fajar."

Banyak kutipan bagus dalam buku ini yang bisa dijadikan motivasi untuk yang belum dan sedang mengejar impian. Let me share with you:

- Daya ini mempersiapkan rohmu dan kehendakmu sebab ada satu kebenaran mahabesar di planet ini: siapapun dirimu, apapun yang kau lakukan, kalau engkau sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, itu karena hasrat tersebut bersumber dari jiwa jagat raya. Itulah misimu di dunia ini. Dan bila kau benar-benar menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu membantumu mendapatkannya.
- Satu-satunya kewajiban sejati manusia adalah mewujudkan takdirnya.
- Jangan pernah berhenti bermimpi. Ikutilah pertanda-pertanda.
- Tuhan selalu ada di dekat orang yang hendak mewujudkan takdirnya.
- Dengarkan suara hatimu. Hatimu tahu segalanya, sebab hatimu berasal dari Jiwa Dunia dan suatu hari nanti akan kembali ke sana. Di mana hatimu berada, di situlah hartamu berada.
- Orang-orang takut mengejar impian mereka yang paling berharga sebab mereka merasa tidak layak mendapatkannya atau tidak akan pernah bisa mewujudkannya. Rasa takut akan penderitaan justru lebih menyiksa daripada penderitaan itu sendiri. Dan tak ada hati yang menderita saat mengejar impiannya sebab setiap detik pencarian itu bisa diibaratkan pertemuan kembali dengan Tuhan dan keabadian.
- Jauh lebih baik mati saat di tengah usaha mencoba mewujudkan takdirmu daripada seperti jutaan orang lainnya yang bahkan tidak pernah tahu takdir mereka. Biasanya justru karena takut matilah, orang jadi lebih sadar akan hidup mereka.

This is a recommended book for they who need a booster on the way to gain their dreams. Let your heart be your guide!