Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan. Buah paling manis dari berani bermimpi adalah kejadian-kejadian menakjubkan dalam perjalanan menggapainya (Maryamah Karpov, Andrea Hirata, hal 433)



Tuesday, November 23, 2010

Saat Cobaan Datang...

Manusia diberi cobaan untuk menguatkan, bukan untuk melemahkan. Ada kalanya kita mencapai titik puncak kekuatan kita dan mulai merasa tidak mampu untuk go on, merasa kita ini tidak ada apa-apanya, hanya manusia lemah. Pada saat itu, sebenarnya kita dalam masa penyadaran bahwa ada Kuasa yang jauh lebih besar yang membuat arogansi kita selama ini tidak ada artinya. Di titik inilah kita harus belajar bersabar & bertahan karena hanya itulah yang bisa kita lakukan untuk memungkinkan kita terus bertumbuh. Itulah inti & esensi dari cobaan.

Saat kita berhadapan dengan cobaan, di mana tak banyak yang bisa kita perbuat, ingatlah ada 2 pilihan untuk kita: hadapi & jalani dengan tak senang, murung, atau sedih namun toh tetap harus dijalani ATAU a better choice, kita hadapi & jalani dengan tabah sampai dengan berbesar hati kita mampu menerimanya.

Kapan muncul pelangi? SETELAH hujan, bukan? Kapan muncul sukacita? Bisa jadi SETELAH air mata. Yakinilah & hidup kita akan jauh lebih berarti. Tidak ada yang bilang menghadapi & menjalani cobaan itu bakal gampang namun itulah alat uji untuk tumbuh.

Bila begitu beratnya sampai kita ingin menangis, why not? Tuhan memberi kita air mata agar kita punya wadah untuk menaruh kesedihan kita ke tetes-tetes air mata, mengalirkannya keluar sehingga rasa sedih itu tidak tertimbun lama dalam diri kita. Saat kita menangis, kesedihan turut mengalir keluar. It's ok to cry, asal jangan terlalu boros memakai tisu, go green, teman... ;>

No comments:

Post a Comment