Medan, Sabtu yang so annoying… but inspiring...
Hujan deras yang turun di sore hari mendadak berhenti, so it’s safe and will be a perfec
t Saturday night. Tapi ups, sekitar jam 5an sore hujan kembali turun and this time it’s crazy!! Banyak ruas jalan yang tergenang air (kok seperti laporan berita ya?) alias banjir sehingga bisa ditebak, banyak mobil dan kereta yang mogok sehingga lalu lintas menjadi stuck.
Aku kebetulan sedang menyetir sendirian. Bagi yang tinggal atau tahu kota Medan, bayangkan saja dari Jl. Thamrin, dekat Sekolah Sutomo sampai daerah Jl. Wahidin dekat Jl. Sampali, butuh 3 jam. Duduk di dalam mobil, dari mendengar lagu, mendengar siaran radio, sampai mematikan keduanya... dari menutup jendela mobil sampai membuka jendela untuk kemudian ditutup kembali (karena bau asap knalpot yang kemasukan air begitu merajalela)... dari menatap ke deretan mobil di depan sampai menatap interior mobil, telah kulakukan dan terakhir aku putuskan menjadi observer amatir saja.
Satu, banjir karena sampah yang menumpuk di parit, so klise but never really being settled. Hanya bisa “moga-moga hujan tak deras sehingga tidak sampai banjir”, so kalau deras, apa boleh buat dah…
Dua, bagaimana lalu lintas bisa lebih lancar (sedikit saja)? Wong, mobil yang dari sisi kiri mau nyebrang ke sisi kanan, sedangkan yang dari sisi kanan mau nyebrang ke sisi kiri. Keduanya ketemu di tengah dan stuck. Efek sampingnya yang tidak kecil, yaitu seluruh mobil di belakangnya jadi ikut stuck. So here we are, in a perfect world…
Tiga, selalu pastikan minyak di tangki mencukupi. Tidak lucu toh kalo stuck in a traffic jam dan kehabisan bahan bakar kan? Apalagi di kondisi banjir seperti ini (dari semata kaki sampai sebetis), untuk mobil yang berhasil survive, tetap harus gas terus (klos posisi dipijak) agar knalpot tidak masuk air ataupun terlanjur masuk, bisa cepat kering. I survive in such way walaupun sempat dag-dig-dug karena seperti naik sampan, deburan air terasa sapuannya di kolong mobil.
Empat, pastikan ada cemilan di mobil. Minimal untuk mengatasi bosan, kalau tidak lebih ekstrim adalah untuk stomach survival! Aku di mobil pada jam makan malam, so thanks to my daughter’s Yupi candies, yang kasih aku pasokan gula, kumakan terus biar tidak kelaparan berat.
Lima, make sure you have pee before you drive out. Bayangkan kalau tidak… oh ou!! Then you always have to prepare plastic bag, just in case of emergency hehehe…
Enam, smart in spending time in such stuck condition. Jangan melamun yang tidak tidak, atau lebih berbahayanya, tertidur pula! Aku dapat 2 ide untuk blog content ku, selain observe amatiran sana-sini, not bad lah!
Whatever it is, whenever it is, time is yours to be used smartly!!
Hujan deras yang turun di sore hari mendadak berhenti, so it’s safe and will be a perfec

Aku kebetulan sedang menyetir sendirian. Bagi yang tinggal atau tahu kota Medan, bayangkan saja dari Jl. Thamrin, dekat Sekolah Sutomo sampai daerah Jl. Wahidin dekat Jl. Sampali, butuh 3 jam. Duduk di dalam mobil, dari mendengar lagu, mendengar siaran radio, sampai mematikan keduanya... dari menutup jendela mobil sampai membuka jendela untuk kemudian ditutup kembali (karena bau asap knalpot yang kemasukan air begitu merajalela)... dari menatap ke deretan mobil di depan sampai menatap interior mobil, telah kulakukan dan terakhir aku putuskan menjadi observer amatir saja.
Satu, banjir karena sampah yang menumpuk di parit, so klise but never really being settled. Hanya bisa “moga-moga hujan tak deras sehingga tidak sampai banjir”, so kalau deras, apa boleh buat dah…
Dua, bagaimana lalu lintas bisa lebih lancar (sedikit saja)? Wong, mobil yang dari sisi kiri mau nyebrang ke sisi kanan, sedangkan yang dari sisi kanan mau nyebrang ke sisi kiri. Keduanya ketemu di tengah dan stuck. Efek sampingnya yang tidak kecil, yaitu seluruh mobil di belakangnya jadi ikut stuck. So here we are, in a perfect world…
Tiga, selalu pastikan minyak di tangki mencukupi. Tidak lucu toh kalo stuck in a traffic jam dan kehabisan bahan bakar kan? Apalagi di kondisi banjir seperti ini (dari semata kaki sampai sebetis), untuk mobil yang berhasil survive, tetap harus gas terus (klos posisi dipijak) agar knalpot tidak masuk air ataupun terlanjur masuk, bisa cepat kering. I survive in such way walaupun sempat dag-dig-dug karena seperti naik sampan, deburan air terasa sapuannya di kolong mobil.

Empat, pastikan ada cemilan di mobil. Minimal untuk mengatasi bosan, kalau tidak lebih ekstrim adalah untuk stomach survival! Aku di mobil pada jam makan malam, so thanks to my daughter’s Yupi candies, yang kasih aku pasokan gula, kumakan terus biar tidak kelaparan berat.
Lima, make sure you have pee before you drive out. Bayangkan kalau tidak… oh ou!! Then you always have to prepare plastic bag, just in case of emergency hehehe…
Enam, smart in spending time in such stuck condition. Jangan melamun yang tidak tidak, atau lebih berbahayanya, tertidur pula! Aku dapat 2 ide untuk blog content ku, selain observe amatiran sana-sini, not bad lah!
Whatever it is, whenever it is, time is yours to be used smartly!!
No comments:
Post a Comment